Orang Percaya Yang Teraniaya Adalah Pahlawan Sesungguhnya, Bukan Michael Jackson

Michael Jackson
Pada 26 Juni lalu, sehari setelah kematian Michael Jackson, judul berita utama pada Associated Press yang saya baca adalah "Kita Kehilangan seorang Pahlawan" – Penggemar di Seluruh Dunia Berduka Untuk Raja Pop.”

Dalam cerita tersebut disebutkan tentang beberapa kelompok pemujanya di seluruh dunia, termasuk para pemimpin dunia, menganggap Jackson sebagai “idolaku,” “tuanku” dan seorang performer abadi.

Dalam cerita tersebut juga memuat perkataan mantan wanita pertama Filipina Putri Imelda Marcos yang mengatakan: “…..berbagai tuduhan, penganiayaan yang dialaminya menyebabkan dia mengalami masalah keuangan dan penderitaan batin. Meskipun pengadilan telah memenangkan dia, namun pertempuran tersebut telah merenggut jiwanya. Ada sebuah pelajaran di sini bagi kita semua.”

Ya, ada sebuah pelajaran yang dapat dipelajari! Tetapi bukan mengenai “penganiayaan” selebritis seperti Jackson. Pelajaran nyata yang seharusnya diperhatikan oleh masyarakat di dunia Barat adalah agar mereka mengalihkan perhatian mereka kepada penderitaan dan penganiayaan yang terjadi sehari-hari di negara-negara seperti Korea Utara, Arab Saudi dan Iran.

Saya telah berbicara kepada ratusan Kristiani di negara-negara yang terdapat pembatasan yang mana mereka benar-benar mengalami penganiayaan karena iman mereka terhadap Yesus Kristus. Apa yang dialami oleh Raja Pop dalam hidupnya bukanlah penganiayaan. Dalam persiapan upacara pemakaman Selasa lalu, saudara-saudara lelakinya bahkan tidak menyetujui mengggunakan tradisi agama apa pun dalam prosesi upacara pemakamannya, sehingga mereka memilih untuk menggunakan prosesi non denominasi, menurut New York Daily News.

Biarlah saya meringkas beberapa kejadian penganiayaan Kristiani yang terjadi sejak kematian Michael Jackson pada 25 Juni lalu:

Sedikitnya lima orang terbunuh dan 30 orang dipenjarakan pada Minggu lalu setelah menyusul terjadinya letusan di sebuah gereja Katolik di kota Cotabato, Filipina.

Di Pakistan, setelah seorang Muslim menyerang seorang pekerja Kristiani yang meminta untuk melepaskannya pada 30 Juni lalu, seorang imam di sebuah desa dekat Lahore menggunakan pengeras suara di sebuah mesjid untuk mengumumkan penyerangan terhadap umat Kristiani. Akibatnya, lebih dari 500 umat Muslim mengobrak-abrik dan menjarah sedikitnya 110 rumah, menurut Compass Direct News.

Sebuah berita yang diterima minggu lalu yang menyebutkan bahwa ektrimis Islam telah memenggal kepala dua orang anak laki-laki di Somalia awal tahun ini karena ayah mereka yang beragama Kristen menolak untuk memberikan informasi mengenai seorang pemimpin gereja. Para pembunuh saat ini melakukan penggeledehan di kamp-kamp pengungsian Kenya untuk melakukan hal yang sama terhadap ayah kedua anak tersebut, menurut Compass Direct. Percayalah kepada saya, bahwa ini seperti puncak gunung es yang mencair.

Gambaran seorang pahlawan dalam kamus saya adalah “seorang yang berbeda dalam hal keberaniannya yang luar biasa, keuletan atau usaha kerasnya. Seorang idealis yang memiliki kualitas atau tindakan superior.”

Kristiani yang mempertaruhkan hidup mereka pada garis depan merupakan pahlawan-pahlawan yang sesungguhnya….pahlawan-pahlawan iman.

Saya akan memberitahukan kepada anda tentang seorang pahlawan.

Pada November, 2005, Ghorban Dordi Tourani, seorang Muslim berusia 53 tahun yang berkonversi menjadi Kristen di Iran, telah ditangkap oleh polisi rahasia. Beberapa jam kemudian, tubuhnya yang bersimbah darah dan penuh luka bekas tikaman ditemukan tergeletak di depan rumahnya di Gonbad-E-Kavus, dimana dia tinggal bersama dengan istri dan keempat orang anaknya, menurut Compass Direct. Setahun sebelum kematiannya, Tourani menuliskan doa ini: “Tuhan Yesus, biarlah aku memuliakan nama-Mu yang kudus setiap saat dalam hidupku di bumi. Aku akan memberikan hidupku menjadi milik-Mu, untuk kemuliaan-Mu dan gereja-Mu.”

Para penggemar fanatik Michael Jackson telah megolok-olok seorang pahlawan seperti Ghorban Tourani. Beberapa dari mereka menurut laporan bersedia membayar lebih dari $15.000 secara online untuk tiket upacara pemakaman. Hal itu adalah pernyataan yang menyedihkan yang diucapkan oleh para penggemar dan media “para bintang” Hollywood, dimana banyak diantara mereka yang hidup dalam sebuah dunia fantasi.

Saya memiliki seorang Tuan. Dia adalah Yesus Kristus. Dia adalah satu-satunya yang saya sembah.

Ini mengingatkan saya pada ayat dalam Mazmur 146:3-5: “Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya.”

Diperkirakan sekitar 100 juta orang Kristiani menderita, ditangkap dan bahkan mati karena iman mereka kepada Kristus, dimana jutaan orang lebih mengalami diskriminasi dan pengasingan. Open Doors memberikan dukungan dan menguatkan orang-orang percaya di daerah-daerah yang sangat sulit di dunia melalui pendistribusian Alkitab dan buku-buku Kekristenan, pelatihan kepemimpinan dan bantuan, mengembangkan komunitas Kristen, berdoa dan menghadirkan ministri serta advokasi bagi orang-orang percaya yang menderita. Jika ingin menjadi patner Open Doors USA, dapat menghubungi no bebas pulsa di 888-5-BIBLE-5 (888-524-2535) atau mengunjungi Website kami di www.OpenDoorsUSA.org.


Dr Carl Moeller adalah pesiden/CEO Open Doors USA

No comments:

Post a Comment