Apa Yang Sebaiknya Pendeta Pikirkan Tentang Menikahkan Bukan Kristiani?

Berikut ini adalah sebuah transkripan yang telah diedit dari sebuah audio

Bagaimanakah sebaiknya seorang pendeta berpikir tentang menikahkan orang yang bukan percaya? apakah anda akan memberikan nasihat yang berbeda apabila orang yang akan menikah benar-benar adalah bukan Kristiani, meskipun mereka mengatakan bahwa mereka adalah Kristiani?

Adalah benar apabila orang bukan percaya menikah dengan seorang bukan percaya. Tuhan membolehkan perbuatan itu.

Itu adalah dosa, karena segala sesuatunya adalah dosa-"Meskipun bukan dari sisi iman itu adalah dosa" tetapi itu adalah pola yang telah ditetapkan dan diperbolehkan oleh Tuhan dalam kehidupan.

Kemudian yang menjadi pertanyaannya adalah, "Baiklah, jika pernikahan diantara orang yang bukan percaya dibenarkan, apakah seorang pendeta sebaiknya terlibat di dalamnya?” Jawabannya adalah,”Dia mungkin saja terlibat.”

Dalam kebudayaan kami, pemerintah telah menetapkan pendeta secara resmi menandatangani surat nikah. Saya dapat menikahkan siapa pun yang saya inginkan. Jika mereka memiliki dokumen-dokumen yang resmi, saya akan mensahkan mereka.

Jadi saya memiliki kekuasaan hukum, dan saya ingin mengatakan bahwa, persetujuan Alkitab tercakup di dalamnya. Dan banyak pendeta yang mempertimbangkan hal itu sebagai salah satu alat terbaik dalam upaya menjangkau mereka.

Pasangan tidak percaya datang dan berkata,” Mengapa anda tidak menikahkan kami?” Dan dia mengatakan, “Ok, ini syaratnya. Menurut saya sebaiknya kalian berdua menjadi Kristiani, dan untuk itulah saya ada di sini. Jika kalian bukan Kristiani, saya akan menikahkan kalian. Tetapi sebelumnya kalian harus duduk dan mendengarkan saya berbicara selama empat jam tentang arti pernikahan dan kebaikan Yesus Kristus.”

Dan jika mereka berkata ya, bagus! Maka, baiklah.

Tetapi sekarang ada beberapa bagian pertanyaan: “Akankah nasihat anda berbeda jika dua orang yang akan menikah tersebut benar-benar bukan Kristiani, meskipun mereka mengatakan bahwa mereka adalah Kristiani?”

Saya sangsi bahwa jawabannya akan sangat berbeda, karena mereka akan mengatakan, "Kami adalah orang percaya," dan anda akan mengatakan, "Baiklah, saya bersedia untuk mempertimbangkan untuk menikahkan kalian. Saya hanya membutuhkan waktu satu jam dengan anda kemudian empat jam konseling pernikahan. Dan kita akan membicarakan mengenai hal-hal spiritual, dan saya ingin mengatakan beberapa hal yang mungkin menjadi persoalan anda tentang apa yang dimaksud dengan menjadi orang percaya. Apakah anda SETUJU dengan hal itu?”

Dan jika mereka setuju, maka saya pikir hal itu baik. Dan apa yang dia pikirkan mengenai hal itu, jika mereka berpikir mereka munafik atau mereka tidak mengerti tentang iman, mereka akan berusaha keluar dengan sepenuh hatinya.



Copyright 2009 John Piper.
Website: desiringGod.org

No comments:

Post a Comment